Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 12-17 Siap Digunakan
Vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak dan remaja berusia 12
hingga 17 tahun akan segera dimulai. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian
Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya sedang mengkoordinir teknis
pelaksanaannya.
Vaksinasi COVID-19 untuk Anak-anak dan Remaja
Pada Senin (28 Juni), Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa BPOM telah menyetujui vaksinasi darurat terhadap COVID-19 untuk anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun.
Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) juga telah mengeluarkan
rekomendasi pemberian vaksin COVID-19 kepada anak usia 12-17 tahun, namun masih
menunggu vaksin diberikan kepada anak usia 3-11 tahun.
"Untuk memutus penularan timbal balik antara orang dewasa dan anak-anak, selain protokol kesehatan yang ketat, perlu dilakukan percepatan imunisasi untuk orang dewasa dan anak-anak, terutama remaja dengan mobilitas tinggi," tulis IDAI, Selasa (29 Juni).
IDAI menyatakan bahwa vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun dapat dilakukan dengan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac. Diproduksi oleh perusahaan farmasi asal China, vaksin tersebut telah melewati uji klinis anak Tahap 1 dan 2 dengan hasil yang aman dan tinggi.
Serokonversi adalah perkembangan antibodi yang dapat dideteksi terhadap mikroorganisme dalam serum sebagai hasil dari imunisasi.
IDAI menyarankan agar vaksinasi dapat dilakukan dengan
prinsip kehati-hatian. Vaksinasi dimulai antara usia 12 dan 17 tahun dengan
pertimbangan sebagai berikut.
• Jumlah peserta studi yang sesuai
• Mobilitas tinggi dan kemungkinan mendorong diri keluar
rumah.
• Anak yang dapat menyampaikan keluhan saat mengalami KIPI
sebaiknya divaksinasi.
Dosis vaksin yang diberikan sama dengan orang dewasa, yaitu 0,5 ml diberikan dua kali dengan selang waktu 1 bulan. Kriteria berikut sekarang berlaku untuk remaja yang tidak dapat divaksinasi.
• Defisiensi imun primer, penyakit autoimun yang tidak
terkontrol.
• Sindrom Guillain-Barre, mielitis transversa,
ensefalomielitis demielinasi akut.
• Anak penderita kanker yang menjalani kemoterapi/terapi
radiasi
• Menerima pengobatan imunosupresif / sitostatik berat.
• Demam 37,50C atau lebih.
• Sembuh dari COVID-19 dalam waktu kurang dari 3 bulan.• Lainnya
kurang dari 1 bulan setelah imunisasi.
• Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
• Diabetes melitus yang tidak terkontrol.
• Penyakit kronis atau kelainan bawaan tidak terkontrol.
• Hamil.
Fokus uji klinis beberapa vaksin COVID-19 untuk anak belum dilakukan hingga awal 2021. Hal ini dilakukan untuk mempercepat keberhasilan program vaksinasi dan melindungi anak dari infeksi COVID-19.
Mengembangkan Uji Klinis Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak
Sinovac
Perusahaan farmasi China Sinovac telah mengklaim vaksin
COVID-19-nya aman dan efektif untuk digunakan pada anak-anak dan remaja. Klaim
ini didasarkan pada data awal dari uji klinis Fase 1 dan Fase 2 pada lebih dari
500 anak berusia 3 hingga 17 tahun.
Pfizer
Vaksin COVID-19 dari Pfizer dan BioNTech ini memiliki Izin Penggunaan Darurat untuk usia 16 tahun ke atas.
Pfizer telah merekrut peserta sukarelawan dalam uji klinis
Fase 3 yang berusia 12 hingga 17 tahun sejak akhir Juli 2020. Secara total, ada
lebih dari 2.259 peserta penelitian berusia 12 hingga 15 tahun dan 754 peserta
berusia 16 hingga 17 tahun.
Pelaksanaan studi klinis ini dimulai pada Rabu (24 Maret 2021) dan suntikan pertama diberikan kepada sepasang anak kembar berusia 9 tahun di California, AS.
Hasil uji klinis ini diharapkan sudah tersedia pada pertengahan semester kedua tahun ini, sehingga vaksinasi anak dengan vaksin ini dapat dimulai pada awal 2022.
Moderna
Moderna juga memulai studi vaksinnya pada bayi berusia enam bulan hingga 12 tahun. Studi klinis ini mendaftarkan 6.750 anak di Amerika Serikat dan Kanada. Namun, tidak diungkapkan berapa banyak yang terdaftar dan divaksinasi.Setiap anak dalam uji klinis ini akan mendapatkan dua kali suntikan berjarak 28 hari. Anak peserta uji dibagi ke dalam dua kelompok.
Pertama,
kelompok usia 2 hingga kurang dari 12 tahun akan mendapatkan dua dosis dengan
masing-masing dosis 50 atau 100 mikrogram. Kelompok berikutnya, usia di bawah 2
tahun akan menerima dua suntikan dengan masing-masing dosis 25, 50, atau 100
mikrogram.
Kemudian, peneliti akan melakukan analisis sementara untuk
menentukan dosis mana yang paling aman dan paling mungkin melindungi setiap
kelompok umur. Untuk diketahui, orang dewasa mendapatkan dua dosis Moderna
dengan dosis masing-masing 100 mikrogram.
Dalam studi terpisah, Moderna melakukan uji klinis pada
remaja usia 12 hingga 17 tahun yang melibatkan 3.000 anak.
Anak-anak ini akan diamati selama kurang lebih satu tahun untuk melihat efek samping dan mengukur kadar antibodi. Selain menilai respons antibodi, para peneliti juga akan mendata peserta yang terinfeksi COVID-19 dengan atau tanpa gejala.
Johnson & Johnson
Johnson & Johnson akan menguji keamanan dan keefektifan vaksin COVID-19 buatannya pada anak dan remaja. Mereka mengabarkan akan lebih dulu melakukan uji klinis pada anak usia 12 tahun hingga 17 tahun.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui dosis yang sesuai, keamanan, dan keefektifan vaksin pada anak kelompok usia tersebut. Setelah itu pengujian akan dilanjutkan pada anak usia lebih muda, termasuk balita dan bayi baru lahir.
Johnson & Johnson menargetkan vaksin COVID-19 tersedia untuk anak-anak pada akhir September tahun ini. CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky mengatakan mereka memiliki keunggulan karena jenis vaksin (vektor virus) pada vaksin lain digunakan khusus untuk anak-anak.
Astrazeneca
Vaksin COVID-19 AstraZeneca telah mengumumkan keamanan dan
efektivitasnya untuk kelompok usia 18+.
Pada bulan Februari, AstraZeneca mengumumkan bahwa mereka akan memulai uji klinis pada kelompok usia anak. 300 anak-anak antara usia 6 dan 17 mengambil bagian dalam tes.
Di tengah virus COVID-19 yang terus bermutasi, kini kita
menunggu vaksin mana yang efektif dan aman untuk melindungi anak-anak dari
COVID-19.
Hello Health Group tidak menawarkan saran medis, diagnosis,
atau perawatan.
Demikian ulasa mengenai Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 12-17 Siap Digunakan, semoga bisa menjadi informasi yang berguna untuk Anda.
Baca Juga: 6 MANFAAT KESEHATAN DARI MINUMAN HERBAL
Sumber bacaan lainya dapat dilihat pada:
- Studying the COVID-19 Vaccine For Children. Rertieved 26 March 2021 from https://www.pfizer.com/science/clinical-trials/children
- Pfizer-BioNTech COVID-19 Vaccine EUA Letter of Authorization. Retrieved 26 March 2021 from https://www.fda.gov/media/144412/download
- Briefing material: VACCINES AND RELATED BIOLOGICAL PRODUCTS ADVISORY COMMITTEE. Retrieved 26 March 2021 from https://www.fda.gov/media/146219/download
Komentar
Posting Komentar